Senin, 24 November 2008

Nasib Anak Kos


Malam ini sama seperti malam-malam sebelumnya
Aku masih sendiri di dalam kamar kosku yang sumpek, penuh dengan pakaian-pakaian bau yang tiada sempat kucuci.Semua rasa letih dan penatku berkumpul didalam tubuhku, menuntutku untuk tidur barang sejenak, tetapi aku belum menyelesaikan satu tugaspun yang menjadi kewajibanku. Kegelisahan itu terus menghantuiku. Tetapi apa daya, tubuh ini terasa sangat berat digerakkan. Akibatnya, aku hanya mampu terbaring di tempat tidurku dengan rasa gelisahku dan tanpa sedikitpun mampu memejamkan mataku.
Akhirnya kucoba melupakan semua rasa kegelisahanku, membayangkan diriku sedang berada di sebuah telaga jernih bersama ikan yang berwarna keemasan. Di tengah telaga jernih tersebut ada sebuah jembatan yang terbuat dari pelangi. Kupandangi beberapa waktu, aku berenang sepuas nya, setelah itu kupanjat pelangi yang menuju ke langit, semakin tinggi aku berjalan, aku merasa pandanganku semakin gelap, dan akhirnya semuanya hilang.
Sejuknya udara pagi menusuk kulitku, suara azan membangunkan nyawaku, aku berharap apa yang terjadi sore tadi hanyalah sebuah mimpi…
Tetapi saat aku membuka mataku,
Kamar kosku masih berantakan
Pakaianku tetap berhamburan dimana-mana
Piring-piring kotor juga bertaburan
Buku-buku yang terbuka tapi tak terbaca berserakan di lantai
Tugasku belum ada satupun yang kukerjakan
Ingin rasanya aku menangis….jika saja ada ibu didekatku, yang selalu memperhatikanku, membersihkan kamarku, dan mengingatkan tugas harianku’Tapi, ibu jauh disana..

Tidak ada komentar: