Program keahlian yang dikembangkan adalah Teknik Mesin Perkakas (Mesin Industri).
b. Kurikulum
Kurikulum yang digunakan adalah kurikulum SMK dari pemerintah yang dikembangkan. Pengembangan kuriku-lum ini dilakukan dengan berorientasikan pasar. Bentuk pengembangan yang dilakukan antara lain dengan penambahan jam untuk mata pelajaran (mata diklat) tertentu atau dengan menambah mata pelajaran (mata diklat baru). Sehingga beban belajar siswa SMK Katolik St. Mikael Surakarta lebih berat dibandingkan dengan sekolah lain. Disamping itu, diberlakukan juga Sistem DO (Drop Out) di kelas 1 (Kelas 1 tidak naik harus keluar).
c. Sistem Pembelajaran
Pembelajaran teori dilakukan secara klasikal yang dilengkapi<>
Pembelajaran praktik :<
Production Base Education and TrainingF
Sistem ini merupakan penggabungan 2 konsep yaitu functional skill yang menekankan pada tahapan, sistematika dan pengukuran pembelajar-an melalui kompetensi yang dilakukan dengan extra functional skill melalui pemagangan yang menyatu dalam lingkungan belajar siswa.
Total block system.F
Dengan sistem ini kegiatan praktik disatukan sehingga siklus kegiatan praktik dan teori diatur menjadi 1 minggu praktik dan 2 minggu teori. Sisklus ini berlaku mulai dari kelas 1 sampai kelas 3. Pengalaman menunjukkan bahwa dengan sistem ini praktik menjadi lebih efektif.
Prinsip 1 siswa 1 alat / mesin.F
Orientasi KBM PraktikF
Pembelajaran praktik kelas 1 mengacu pada Bench Work§ Oriented dengan menekankan pada sense of quality (mampu : membaca gambar dengan benar, menggunakan alat ukur dan mengukur dengan benar) dan caracter building (perilaku yang baik, disiplin, jujur dan semangat kerja yang tinggi).
Pembelajaran praktik kelas 2 menekankan pada sense of§ efficiency (dengan membuat persiapan kerja, melakukan proses pengerjaan yang benar, waktu pengerjaan yang cepat dan hasil yang baik atau berkualitas) yang dilakukan dengan basic permesinan konvensional.
Pembelajaran praktik kelas 3 menekankan pada production§ oriented yang dalam penyelenggaraannya didekatkan pada proses kerja produksi yang sesungguhnya, benda kerja yang dikerjakan harus memenuhi kriteria yang dituntut langsung oleh customer (pemesan). Terkait dengan tuntutan industri sebagai pemakai tamatan (user), maka pengayaan dan pengembangan proses pembelajaran praktik harus terus dilakukan (Market Oriented), maka di kelas 3 juga diberikan pengenalan basic CNC untuk mesin milling dan bubut serta AutoCad.
Materi Praktik :F
Kelas 1 :§
Mengikir, Menggergaji, Memahat, Peneraan, Mengebor, Mengulir, Pengenalan Mesin, Las Dasar.
Kelas 2 :§
Kerja Bubut, Kerja Frais, Shaper, Gerinda Alat, Sawing, Kerja Pelat.
Kelas 3 :§
Kerja Bubut, Kerja Frais, Basic CNC (Bubut dan Milling), Universal Toll Grinding (End Mill Cutter, Carbide Tool, HSS Tool, Twist Drill), Production Drawing, AutoCad.
d. Kegiatan Penunjang
Untuk membantu perkembangan kepribadian siswa terutama untuk menciptakan perkembangan yang seimbang antara belahan otak kiri dan kanan, maka program pendidikan tidak hanya terfokus pada kurikulum saja tetapi juga dilakukan pendampingan-pendampingan siswa yang antara lain dalam bentuk : Weekend, Retret, Kepamongan dll.
Grassroot Training Center (GTC)
a. Bidang Pelatihan : Teknik Manufaktur
b. Lama Pelatihan
Pelatihan dilaksanakan selama 6 bulan dengan total jam perolehan : 875 Jam @ 60 menit.
c. Materi Pelatihan
Pengetahuan Dasar Teknik (Teori)F
Kerja BangkuF
Kerja Bubut KonvensionalF
Kerja Frais KonvensionalF
Kerja Las dan Pelat DasarF
d. Sistem Pelatihan
Sistem pelatihan (praktik) menggunakan Sistem Block dan Production Base Training and Applied Training. .